Kamis, 27 Oktober 2016

SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS PADA MIKROPROSESSOR 8066 DAN 8088

1 Pin Out dan Fungsi Pin
Secara virtual tak ada perbedaan antara mikroprosesor 8086 dan 8088- keduanya tersusun dalam dual in-line package (DIP) 40-pin. Mikroprosesor 8086 merupakan mikroprosesor 16-bit dengan bus data 16-bit, sementara mikropros- esor 8088 merupakan mikroprosesor 16-bit dengan bus data 8-bit.
Bagaimanapun terdapat perbedaan kecil antara keduanya, yakni pada sinyal kontrol. 8086 memiliki pin M/IO, dan 8088 memiliki pin IO/M. Perbedaan lain- nya adalah pada pin 34 chip 8088 terdapat pin SSO sementara pada chip 8086 terdapat pin BHE/S7.
Baik 8086 maupun 8088, keduanya membutuhkan catu daya sebesar +5,0 volt dengan toleransi sebesar 10 persen. 8086 menggunakan arus catu maksi- mum 360 mA, sementara 8088 menggunakan arus catu maksimum 340 mA.
Mikroprosesor 8086 dan 8088 akan kompatibel TTL jika kekebalan terhadap noise disesuaikan menjadi 350 mV dari nilai 400 mV yang biasa.

1.1 Pin Out Mikroprosesor 8086
Pada dasarnya mikroprosesor 8086 mempunyai 40 Pin Out yang sudah dikemas dalam Dual-in Package yang terdiri dari: • AD15 - AD8 • A19/S6-A16/S3 • RD (Kontrol Baca) • READY • INTR (Intrrupt request) • TEST • NMI (Input non-maskable interrupt) • RESET • CLK (Clock) • Vcc Input Catu Daya • GND, MN/MX • BHE/S7 • RO/GT1 dan RO/GT0 • LOCK • QS1 dan QS0

1.2 Pin Out Mikroprosesor 8088

Mikroprosesor 8088 mempunyai 20 pin jalur alamat sehingga dapat menjangkau 220 ( 1 MB) lokasi memori. Pena-pena ini hanya berfungsi pada saat T1 (lihat diagram pewaktuan). Pada saat T2 sampai T4 ada sebagian pinyang berfungsi sebagai data dan juga sebagai status. • AD0-AD7 • Kontrol Baca (RD). • Clock (CLK). • Kontrol waktu tunggu (READY). • Reset sistem (RESET). 
• Interupsi (INTR dan NMI). • Kontrol tunggu test (TEST). • Status (A16/S3-A19/S6). • Catu daya ( VCC dan GND).

1.3 Fungsi Pin 8086 dan 8088
1. AD7-AD0: Jalur bus alamat atau data microprocessor 8088 yang di- lakukan multiplexing pada       8088 dan berisi 8-bit LSB dari alamat memory atau nomor port I/O. Saat pin tersebut, berada          pada status impedansi tinggi selama hold acknowledge
2. A15-A8: Bus alamat 8088 menyediakan bit-bit alamat memory paruh atas MSB selama siklus         bus.

3. A19-A16: Bit-bit alamat status dilakukan multiplexing untuk memberi sinyal (S6-S3) alamat           A19-A16 dan juga bit-bit status S6-
4. S3. Status impedansi tinggi selama hold acknowledge.
5. RD: Jika sinyal logika 0 bus data bisa menerima data dari memory atau alat I/O.
6. READY: Masukan ini dikendalikan untuk mrnyisipkan status tunggu ke timing processor.
7. INTR: Merupakan interrupt request yang digunakan untuk meminta in- terrupt perangkat keras.
8. TEST: Pin input yang dites oleh instruksi WAIT.
9. NMI: Masukan non-maskable interrupt sama dengan INTR kecuali NMI tidak memeriksa bit flag     IF logika 1.
10. RESET: Masukan untuk reset microprocessor saat logika 1. 4
11. CLK: Pin clock menyediakan sinyal timing dasar ke microprocessor.
12. VCC: Masukan catu daya menyediakan sinyal +5,0 volt toleransi 10 persen ke microprocessor.
13. GND: Hubungan ground jalur kembali catu daya.
14. MN/MX: Pin mode minimum atau maximum.
15. BHE/S7: Pin bus high enable pada 8086 untuk enable data MSB (D15- D8). 

1.4 Pin Mode Minimum
Operasi mode minimum 8086/8088 didapat dengan menghubungkan pin MN/MX langsung ke +5,0 volt. Jangan hubungkan pin ini ke +5,0 volt melalui register pull-up karena tidak akan berfungsi dengan benar.
• IO/M = Pin IO/M (8088) atau pin M/IO (8086) akan memilih memory (M/IO) atau I/O.
• WR = Jalur write merupakan strobe yang menunjukkan bahwa 8086/8088 sedang mengeluarkan data ke memory atau I/O.
• INTA = Sinyal interrupt acknowledge merupakan tanggapan terhadap pin INTR.
• ALE = Address latch enable menunjukkan bahwa bus alamat/data 8086/8088berisi informasi alamat.
• DT/R = Sinyal data transmit/recive
• DEN = Data bus enable mengaktifkan buer bus data eksternal.

• HOLD = Input hold meminta direct memory access (DMA).
• HLDA = Hold acknowledge menunjukkan bahwa 8086/8088 memasuki status hold.

1.5 Pin Mode Maximum
Untuk mencapai mode maksimum untuk penggunaan dengan co-processor external, hubungkan pin MN/MX ke ground.
• S0, S1, S2 = Sinyal ini merupakan keluaran yang akan diberikan oleh IClain yang berfungsi sebagai bus controller. 6
• RO/GT1 = Pin-pin request/grant ini meminta DMA selama operasi mode dan maksimum. Jalur-jalur ini bidireksional dan digunakan RO/GT1 un- tuk meminta dan memberi hak operasi DMA.
• LOCK = Output lock digunakan untuk mengunci periferal dari sistem. Pin ini diaktifkan dengan menggunakan awalan LOCK untuk semua in- struksi.
• QS1 dan QS0 = Bit queue status menunjukkan status antrian instruksi internal.

2 Catu Daya atau Power Supply DC
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya men- jadi energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power Supply kadang-kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter.

2.1 Karakteristik Input
Mode Minimum adalah mode dimana seluruh sinyal kontrol untuk memori dan I/O merupakan pembangkit mikroprosesor. Level voltage input dan juga aliran input yang diperlukan untuk pin in- put pada kedua mikroprosesor. Level aliran input sangatlah kecil karena input merupakan gerbang dari MOSFET dan hanya menunjukan aliran yang bocor.

2.2 Karakteristik Output
Mode Maximum adalah yang dirancang dalam pengunaannya serba guna, dimana mengunakan coprosesor pada seluruh sistemnya Logika level voltage 1 dari 8086 dan 8088 sesuai dengan hampir semua rumpun logika standar, tetapi logika level 0 tidak. Sirkuit logika standar mem- punyai voltage output 0 logika maksimum dari 0.4V, mikroprosesor 8086 dan 8088 mempunyai maksimum 0.45V. Dengan demikian perbedaan antara sirkuit logika standar dan sirkuit logika dari mikroprosesor 8086 dan 8088 mempunyai perbedaan 0.05V. 8

3  Clock Generator
Clock generator adalah IC ( Integrated Circuit ) yang tertanam dalam moth- erboard dan berfungsi menentukan nilai-nilai frekuensi yang melalui jalur data antara processor dan chipset 3.1 Clock 

3.1 Clock Generator 8284A
8284A  merupakan komponen tambahan mikroprosesor 8086/8088. Tanpa generator clock banyak rangkaian tambahan yang dibutuhkan untuk membangk- itkan clock (CLK) pada sistem yang berbasis 8086/8088. 8284A menyediakan fungsi-fungsi atau sinyal-sinyal dasar sebagai pembangkit clock, sinkronisasi RE- SET, sinkronisasi READY, dan sinyal clock periferal level TTL. Frekuensi op- erasi standar 5 Mhz untuk 8086/8088 didapat dengan memasang kristal 15 Mhz ke generator clock 8284A. Output PCLK terdiri dari sinyal yang kompatibel TTL pada setengah frekuensi CLK.9

3.2  Operasi dari Bagian Clock
Setengah bagian atas dari diagram logika menunjukkan bagian sinkronisasi clock dan reset pengaturan kernbali dari clock generator 8284A.Seperti yang ditunjukkan dalam diagram, oscillator Kristal mempunyai dua input: X, dan X2. Jika Kristal didekatkan ke X, dan X2, maka oscillator akan membuat signal gelombang square / kuadrat dari frekuensi yang saran dengan kristal. Gelom- bang kuadrat diberikan pada gerbang AND dan juga infers buer yang menye- diakan signal output OSC. OSC dapat digunakan sebagai input EFI ke 8284A yang lain. Inspeksi yang dekat dari gerbang AND menyatakan bahwa ketika FIC adalah logika 0, ”oscillator output” disetir hingga jawaban dibagi 3. Jika F/C adalah logika 1, maka EFI akan disetir jawaban counter. Output dari jawaban dibagi 3 akan membuat timing untuk sinkronisasi yang telah siap, signal untuk jawaban lain (dibagi2), dan signal CLK pada mikroprosesor 8086/8088. Bahwa output dari jawaban pertama memberikan jawaban kedua. Dua jawaban yang dikir- imkan tersebut menyediakan output dibagi 6 pada PCLK, Peripheral Clock Output 8284A dihubungkan pada 8086 atau 8088 bahwa F/C dan CSYNC di- hubungkan ke dasar untuk memilih oscilator kristal, dan bahwa kristal 15MHz menyediakan sinyal clock normal 5MHz ke 8086 atau 8088 termasuk 2.5MHz Peripheral Clock Signal.

4  Bus Buering dan Latching
Multiplexed bus harus di Demultiplexed-kan agar 8086 dan 8088 dapat di- gunakan dengan memori atau interface I/O. Bagian ini membahas detail nyang diperlukan bus (Demultiplexed dan mengilustrasikan bagaimana bus ditahan untuk sistem yang sangat besar. Karena penyebaran maximum adalah 10, sis- tem harus ditahan jika berisi lebih dari 10 komponen lainnya.

4.1  Demultiplexed Bus
Bus alamat atau data pada 8086/8088 dilakukan multiplexing (dipakai bersama) untuk memperkecil jumlah pin yang dibutuhkan untuk IC microprocessor 8086/8088. Karena bus-bus microprocessor 8086/8088 dilakukan multiplexing dan kebanyakan memory dan peralatan I/O tidak, maka sistem haruslah dilakukan demultiplex- ing sebelum pengantarmukaan dengan memory atau dengan I/O. Proses demul- tiplexing dilakukan oleh latch 8-bit yang pulsa clock berasal dari sinyal ALE.

4.2  System Buering
Jika lebih dari 10 satuan beban terhubung ke pin bus manapun, seluruh sistem 8086 atau 8088 harus dilakukan buer. Pin yang telah dilakukan multi- plexing, telah dilakukan buer oleh latch 74LS373, yang dirancang untuk men- gendalikan bus kapasitas tinggi yang ditemukan pada sistem microprocessor. Arus output buer telah dinaikkan sehingga lebih banyak satuan beban TTL yang dapat dikendalikan. Keluaran logika 0 menyediakan sampai 32 mA arus sink, dan output logika 1 menyediakan arus sumber hingga 5,2 mA.

4.3  Full Buering
Operasi mode minimum merupakan cara yang paling mudah untuk mengop- erasikan microprocessor 8086/8088. Biayanya lebih murah karena semua sinyal kendali untuk memory dan I/O dibangkitkan oleh microprocessor. Sinyal-sinyal kendali ini sama dengan Intel 8085A, peripheral 8-bit untuk digunakan dengan 8086/8088 tanpa pertimbangan khusus. 10

4.4  Half Buering
Operasi mode maximum berbeda dengan operasi mode minimum dalam hal beberapa sinyal kendali harus dibangkitkan secara external. Hal ini membu- tuhkan bus controller 8288. Tidak ada cukup pin pada 8086/8088 untuk kendali bus selama mode maximum karena pin-pin baru dan juga feature baru telah menggantikan beberapa diantaranya. Mode maximum biasanya hanya digu- nakan ketika sistem berisi co-processor external seperti co-processor 8087 untuk aritmatik.

4.5  Bidirectional Buering
Bidirectional Buer adalah yang diakses melalui sinyal kendali ALE dan - RD serta -WR. Pada saat akses address 16 bit, isi register P0 berubah menjadi 0FFh,sedangkan isi register P2 adalah tetap seperti semula

4.6  Unidirectional Buering
Unidirectional Buer atau arah aliran data address bus adalah satu arah, Unidirectional Buer ini dapat ditemukan pada Addres Bus atau Bus Alamat, yaitu dari mikroprosesor menuju komponen di luar mikroprosesor dengan meng- gunakan metode satu arah, mikroprosesor tidak menerima input dari address bus 11

4.7  Latching
SR Latch merupakan SET-RESET LATCH, yang merupakan elemen peny- impan satu bit biner. Tardiri dari 0 atau 1. SR Latch dapat dibuat dengan menggunakan gerbang NOR atau gerbang
NAND.

4.8  Sistem D-Latch
D-Flip-Flop (Delay/Data Flip-Flop) merupakan pengembangan dari SR- Flip-Flop yang digunakan untuk mengatasi output tidak valid pada SR-Flip- Flop. Perbedaannya dengan flip-flop S-R terletak pada inputan R, pada D Flip-flop inputan R terlebi dahulu diberi gerbang NOT, maka setiap input yang diumpankan ke D akan memberikan keadaan yang berbeda pada input S-R.


Daftar Pustaka :

http://ranggaibeng23.blogspot.co.id/2016/10/tugas-mikrokomputer-spesikasi-perangkat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar